CALM: OBAT KUMUR HERBAL DARI DAUN KEMBANG KOL

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menjumpai daun kembang kol yang terbuang sia-sia saat kembang kol dijual. Biasanya daun kembang kol dimanfaatkan untuk hijauan pakan ternak.
Hal tersebut memunculkan suatu gagasan bagi mahasiswa UNY. Para mahasiswa yang tergabung dalam Program Kreativitas Mahasiswa kewirausahaan tersebut yaitu Alifia Azis Rahmasari (Pendidikan Fisika 2016), Intania Betari Miranda (Pendidikan Kimia), Rahmanisa Laila Fitri (Pendidikan Biologi), Eka Fiandini Yunita (Manajemen Pemasaran) dengan dosen pembimbing Dr. Pujianto membuat produk Cauliflower Leaf’s Mouthwash (CALM) dari daun kembang kol sebagai terobosan terbaru dalam dunia kesehatan.
Alifia menjelaskan, ternyata daun kembang kol mengandung di antaranya flavonoid sebagai antibakteri dan vitamin C sebagai obat sariawan. Karena produk obat kumur yang selama ini beredar di pasaran mengandung bahan kimia dan menimbulkan efek samping ketika digunakan secara berkelanjutan, maka kami membuat produk inovasi obat kumur CALM ini untuk menghilangkan bau mulut dan sariawan.
“Produk ini tidak hanya herbal tetapi juga praktis dan dapat dibawa kemanapun saat bepergian. Cukup dituangkan dalam air lalu diaduk dan siap dipakai. Penggunaan obat kumur herbal dengan bahan baku daun bunga kol diharapkan dapat menciptakan inovasi obat kumur berupa serbuk melalui bahan alami yang belum termanfaatkan secara optimal. Terdapat 2 varian rasa, yaitu original dan jahe. Adapun harga Mouthwash ini lebih terjangkau yaitu 1.500/pcs (untuk 3 kali pemakaian)”, terangnya
Hal yang unik dari produk ini, lanjut Alifia, adalah obat kumur dibuat dalam bentuk serbuk siap seduh. Produk serbuk memiliki keunggulan dari segi keawetan. Produk CALM tidak menggunakan bahan pengawet sehingga aman dikonsumsi dalam jangka panjang.
Sasaran pemasaran yaitu untuk masyarakat umum, mulai dari anak-anak, orang dewasa, mahasiswa, sampai ke publik figur. Target pemasaran produk ke toko-toko UMKM, warung terdekat, dan dijual langsung ke pembeli. Strategi pemasaran yang sudah diterapkan adalah menjual langsung ke pembeli. (witono)