MAHASISWA UNY BUAT PERMEN ANTIOKSIDAN DARI ALPUKAT

Didalam buah buah alpukat terdapat kandungan zat-zat yang sangat berguna bagi kesehatan manusia. Alpukat yang masuk dalam keluarga Lauraceae ini, fungsinya tak sekadar sebagai pengenyang perut karena kandungan lemak tak jenuhnya, tetapi juga sebagai antioksidan yang baik.

Buah berbentuk oval ini juga mengandung vitamin E dan A dalam jumlah besar. alpukat juga dapat digunakan untuk menurunkan kadar kolesterol darah dengan kandungan flavonoid dan tanin. Dengan kadar yang besar, alpukat dapat diandalkan sebagai penetral radikal  bebas dan mengurangi kerusakan sel dalam tubuh.

Pada umumnya buah alpukat hanya dikonsumsi sebagai campuran dari minuman atau diolah menjadi kosmetik, padahal ada nilai lebih jika diolah lagi menjadi suatu produk makanan yang bisa dikonsumsi orang dimananpun mereka berada. Salah satunya adalah dengan memanfaatkannya menjadi permen.

Hal diatas yang mendasari dua mahasiswa Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY yaitu Fransiscus Iwan Susilo dan Niken Istikhari Muslihah untuk melakukan penelitian dengan judul  Ekstrak Etanol Buah Alpukat (Persea Americana Mill) Sebagai Bahan Dasar

Iwan mengatakan, untuk pembuatan ekstrak etanol buah alpukat yaitu buah alpukat sebanyak 500 gram diblender hingga lembut kemudian ditambah dengan 1 liter etanol dan mengaduk hingga homogen. Campuran tersebut didiamkan selama 4 hari dan mengambil filtratnya. Filtrat dienapkan selama 1 hari dan menguapkan pelarut dengan menggunakan vacuum rotary evaporator. Ekstrak yang diperoleh dibuat variasi konsentrasi dengan pelarut akuades yaitu sebesar 25%, 50%, 75%, dan 100%. Variasi konsentrasi tersebut diuji kadar antioksidannya.

“Dari hasil penelitian dapat diambil kesimpulan yaitu kandungan antioksidan pada ekstrak etanol buah alpukat adalah pada sampel A (konsentrasi 25%) diperoleh kadar antioksidan rata-rata sebesar 8,63165%. Pada sampel B (konsentrasi 50%) diperoleh kadar antioksidan rata-rata sebesar 10,93345%. Pada sampel C (konsentrasi 75%) diperoleh kadar antioksidan rata-rata sebesar 12,9795%. Pada sampel D (konsentrasi 100%) diperoleh kadar antioksidan rata-rata sebesar 14,13035%,” lanjutnya.

Anggota tim, Niken menjelaskan, proses pembuatan permen antioksidan dilakukan dengan cara yaitu  200 mL ekstrak etanol dimasak hingga mendidih dan kemudian ditambah dengan 50 mL air untuk menghilangkan etanol yang masih tertinggal di dalam ekstrak tersebut. Kemudian ditambahkan dengan 100 g gula dan 0,75 g glukosa. Dalam proses ini, dilakukan pengadukan hingga mengental setelah mengental, adonan permen ditambahkan dengan 5 tetes essen, kemudian dicetak.  (witono)